TERNYATA TIDAK SELAMANYA DIPERKOSA TIDAK ENAK, Hasrat-Bispak51 Lebih dari pada tiga tahun saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, majikanku ini tersohor kaya serta baik ditambah lagi ia ialah kades dan dihormati oleh orang-orangnya, majikanku ini namanya Bapak Dimas, sepanjang bekerja di sini saya rasakan nikmat tidak nikmatnya jadi pembantu, serta insiden sepanjang tinggal di sini saya pernah dicabuli.
Malam itu benar-benar panas sekali saya ingin tidur saja sulit lalu saya bukalah jendela kamarku biar anginnya masuk ke kamarku dan saya bertukar busana dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur nyenyak. Yang membikin saya kebingungan di waktu itu saya justru mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.
Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mendaftarngiku dan merengkuhku tiada pakain serta telanjang keseluruhan, meski umurnya yang telah tua namun tubuhnya itu yang kekar seperti orang biasanya fitnes, beliau punyai tubuh yang kekar dan berotot. Pemburu hadiah
Dan yang membuatku geli yakni buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Pelan-pelan beliau dekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.
Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian riil, seperti tidak dalam mimpi. Sampai sewaktu bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta pelan-pelan terlindung dari tidurku. Tapi begitu kagetnya saya saat mengerti apa yang sebetulnya berlangsung.
Rupanya apa yang saya rasakan barusan tidak hanya mimpi. Di mukaku nyatanya sungguh-sungguh ada figur Pak Aris yang merengkuh badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak kerjakan? Saya memajukan badan Pak Aris kuat-kuat maka ia terjengkang ke belakang.
Lekas saya tutupi badanku yang rupanya pun hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Udah lama saya mengubur hasratku kepadamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tapi kembali saya menggerakkan badannya kuat-kuat ke belakang.
Pergi! Gertakku.Atau saya dapat teriak!Silakan teriak! Sia-sia saja kamu teriak. Sebab tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung untuk berlibur! Bertambah baik kamu ikuti saja impianku!Pak Aris tersenyum sinis.
Saya kian ketakutan sewaktu Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari dipan serta coba lari mengarah pintu dengan keadaan telanjang. Akan tetapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.
Secara sekejap, dia menangkapku dari belakang dan menekankan badanku ke dinding. Ke-2 tangannya mencengkam kuat lenganku ke atas tembok, sedang ke-2 kakinya menutup kakiku maka dari itu saya susah buat bergerak.
Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Tapi buang waktu, tenaga Pak Aris memang semakin kuat ketimbang tenagaku yang cuma orang wanita. Makin kuat saya meronta, lebih kuat cengkaman Pak Aris di Badanku.
Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis serta mengemis pada Pak Aris. Akan tetapi sia-sia saja. Beliau tidak dengarkan perkataanku. Bahkan juga dengan liar Pak Aris menikamiku dengan ciuaman mautnya.
Lambat-laun tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tidak dapat melakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya melakukan cuman pasrah dan ikuti ketentuan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan cengkaman Pak Aris mulai mengendor.
Tindakannya yang awalnya kasar mulai melunak serta beralih menjadi halus. Juga saya segera masuk dalam bermainnya di saat secara lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.
Saat itu kakiku berasa lemas serta loyo. Saya gak kuat kembali menumpang berat tubuhku sendiri, hingga saya mulai terkulai. Akan tetapi dengan gesit, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, mengangkutnya lalu menuntunku ke atas tempat tidur.
Sejenak tersirat di muka Pak Aris sebuah senyuman kemenangan. Selanjutnya secara halus dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak dapat buat menampiknya. Sampai ada dorongan kuat dari dalam diriku buat membalasnya lumatannya itu.
Nach, demikian donk Lis! Kalaupun seperti ini kan lebih nikmat! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, barangkali lebih bagus saya mengikuti bapak dari mula barusan. Bahkan, udah lama pun saya tak memperoleh sentuhan laki laki.
Kembali Pak Aris tersenyum suka.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya hanya terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok begitu tega bapak coba menggagahi saya.
Tetapi, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya menjadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai menjalar lewat leherku lantas turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka mengundang kesan spesifik yang lebih membuatku terasanya terbang ke angkasa.
Kecupan serta jilatan Pak Aris selalu bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Tak boleh siksa saya seperti berikut! rengekku.Pak Aris tak mempedulikan ucapanku. Slot online terbaik dan terpercaya
Malah dia malahan menyibakkan rumput-rumput liar yang menghambat pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang menyebar. Oh, benar-benar memesona.
Bagai sekuntum mawar merah yang sedang merekah saat pagi hari. Jelas kamu menjaganya secara bagus. Oh, Lis! Saya sukai sekali dengan memiaw yang semacam ini!Perlahan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.
Berasa kasar, memanglah. Tetapi nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya telah tak tahan kembali. Saya terus mengemis pada Pak Aris. Tapi ia selalu permainkan emosiku. Selanjutnya saya cari gagasan lain.
Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sekalian menginginkan buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak sulit buatku untuk mendapatkan buah terong sebesar itu. Secara lembut serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem terbuka.
Perlahan-lahan saya membantu kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Tetapi dengan nakal, Pak Aris cuman tempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.
Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa sangat nikmat. Belum sempat saya merasai yang sebagai berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya sudah gak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya telah tak dapat tahan diberlakukan begitu.
Perlahan-lahan saya meningkatkan bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang telah ngaceng. Selanjutnya saya menghimpit bokong Pak Aris ke bawah biar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Setubuhi,Narasi Cabul gagahi,Cerit ngentot Setubuhi,Narasi Porno tiduri,Narasi Hot Cabuli,Cabuli Kenikmatan
Aaarrrghhh! saya menjerit kecil waktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Sebelumnya berasa bawa dan perih, sebab ukuran k*ntol Pak Aris betul-betul besar dan panjang jika diperbandingkan dengan punya suamiku.
Tetapi selesai buah terong itu tertancap sejenak di lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti jadi rasa nikmat.Perlahan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.
Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Mari, Lis!Goyangkan pula pan..tatmu! Ooohhh!Saya mengikuti kata Pak Aris. Kucoba buat mengikut irama dan beberapa gerakan nikmat yang telah dilakukan Pak Aris.
Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa sangat nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris terlihat demikian nikmati permainan kami.
Kusaksikan mukanya menengadah dengan mata terpejam, seakan menjiwai sedotan dari vaginaku. Kadangkala dari bibirnya kedengar lenguhan serta desisan kepuasan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.
Juga saya merengkuh badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak mau stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dari itu dada sektor Pak Aris yang dengan bulu halus terlihat berkilau karena basah oleh keringat.
Saya tidak mengira, rupanya di umurnya yang capai 1/2 era itu, Pak Aris masih mempunyai stamina yang sempurna. Sampai saya kelabakan hadapi goyangan serta sikatan mautnya.
Sampai selanjutnya saya rasakan ada suatu hal yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, ingin ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tak kuat kembali mengendalikan suatu yang mendorong keluar dalam rahimku.
Akan tetapi Pak Aris masih mengayunkan kont*lnya masuk-keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Serta sesaat setelah itu, saya merasai tangkai k*ntol Pak Aris mulai berdenyut di dalam vaginaku.
Hingga akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun selanjutnya jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya kelihatan tersengal serta dilihat kecapean.
Oh, Pak Aris! Bapak nyata-nyata benar dahsyat. Telah lama saya tak rasakan nikmat sebagai berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada sektor Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga sampai ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, nyatanya disetubuhi itu tidak selama-lamanya tidak sedap. Ini kali malah saya menginginkannya kembali.