CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA

CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA, Hasrat-Bispak51 Satu Kamis di Awalan 1988, saya tiba dengan pesawat Garuda di lapangan terbang Ngurah Rai, Bali jam 21:30. Seusai usai kepentingan di airport, saya keluar serta berjumpa pengemudi mitra kerjaku di Bali.

Ketika itu kantor tempat saya bekerja tengah ada project di banyak provinsi di Indonesia salah satunya Bali. Saya bekerja untuk memperhatikan semua tugas maka dari itu sering terbang ke sana kesini dan tersering yang kusinggahi yakni Bali, umumnya 2 kalisebulan saya datangi Bali waktu 2-3 malam.

"Selamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya.." ia memberinya kunci mobil punya majikannya padaku. Memang mitra kerjaku ini terus menyiapkan mobilnya buat aku gunakan sepanjang saya ada di Bali.

"Bapak pengin ke mana selesai ini..?" tanyaku.

"Langsung ke S.., jam 11 Pak Berbudi akan tiba ke sana" tukasnya.

S yaitu nama sebuah klub di Kuta yang cukup tenar banyak dikunjungi oleh beberapa orang lokal, jarang-jarang ada orang bule dari sana. Betul-betul Bijak mitra kerjaku ini memiliki sejumlah tim di wilayah Kuta, namun kantornya sendiri berada di S.

"Jika getho Bapak turut saya saja ke hotel, saya mandi tidak lama lalu kita duanya sama ke S", ajakku.
"Bisa Pak, kelak saya nanti di hotel", pungkasnya.

Sesampainya di Pertamina Cottage yang tak jauh dari airport, saya check-in serta selekasnya mandi lalu pergi ke S. Saat jam 10:45 saya hingga disitu. S masih sepi. Receptionist yang telah mengenalku berujar..

"Pak Bijaksana baru saja telpon, ia ada kurang lebih jam 11:30, Bapak dipersilahkan menanti di. Jika pengin minum, pesan saja Pak, silahkan saya antara ke"

"Pengen duduk di mana Pak?" tanyanya kembali sesampainya saya dalam.

CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA

Kondisi cukup remang tapi tetap dapat memandang terang dari ujung ke ujung, musik juga telah kedengar cukup keras. Saya menunjuk duduk di bar. Ada lebih kurang 7 bangku bar disekelilingnya, saya tentukan yang sudut kiri, di sebelahku ada orang lelaki duduk sembari nikmati satu gelas bir. Saya pesan Cointreau On The Rock ganda.

Kuperhatikan ada seseorang gadis duduk di ujung bar sisi kanan, sendirian, memakai pakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos memiliki motif garis merah putih dengan aliran membujur dan atasan seperti busana senam pendek sekedar bawah buah dadanya hingga perlihatkan perutnya yang putih mulus, tiada lengan, ketat melekat di badannya berbahan serta pola yang serupa. Rambut terurai panjang sepunggung dan dada yang kelihatannya padat mencolok menantang, kaki putih panjang memakai sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan barangkali tingginya kira-kira 167 cm serta berat kurang lebih 50 Kg, langsing dan amat elok.

Tampak ia lagi nikmati satu gelas Stawberry Margarita. Sesudah sejenak, saya saksikan gelasnya nyaris kosong. Saya ungkapkan pada bartender biar dibuatkan satu Strawberry Margarita sama yang diminum gadis itu. Selesai tuntas, saya pegang dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku menggenggam gelas minumanku. Lantas saya hampiri ia.

"Hai.. Kita minum sama-sama ya, namaku Virano" kataku di hadapannya sekalian saya sampaikan gelas yang ada dalam tangan kananku. Dengan tersenyum ia mengambil gelas Margarita itu dari tanganku.

"Wah.. Sukses" kataku dalam hati.

Akan tetapi tetap dengan tersenyum juga gadis itu memiringkan gelas itu hingga semua tumpah ke lantai, saya terkaget menyaksikannya serta rasanya muka ini panas membara sebab barangkali geram atau malu saya tidak paham. Tetapi dengan enjoynya ia berucap:

"Terima kasih, minumannya nikmat sekali serta udah habis.." bicaranya amat sinis sekali.

Saya kembali pada tempat dudukku dengan meredam rasa malu. Gak lama, seseorang waitress membisikiku..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Kalaupun Bapak udah tuntas sama dia, bapak dinanti-nanti Pak Bijak di kantornya", nyatanya waitress ini mengerti insiden baru saja.

Saya habiskan minuman serta jalan ke lantai 2 tempat Berbudi berkantor.

"Vir, sorry ya, lama menunggu gua, ingin minum apa, gua pesan ke bawah ya" kata Bijaksana.

"Tak perlu, gua baru minum dua gelas ganda di bawah barusan" jawabku.

Lalu kami repot mengulas implementasi project dengan satu diantaranya BUMN besar yang cabangnya berada di Denpasar di mana penerapan buat Bali dan NTT saya berikan di Berbudi dengan sisi senilai 15% dari keseluruhan project sampai ia dapat beli 2 mercy Bulldog E300 terakhir waktu itu. Bijak benar-benar diuntungkan lantaran semua penataan baik harga ataupun yang lain udah saya tuntaskan di kantor pusat. Berbudi tinggal siapkan perusahaannya untuk digunakan dan pengurusan administrasi paper work, oleh karenanya kalaupun saya tiba ke Bali, saya terus dinomor kumpulkan oleh ia.

Telpon dari sisi mejanya berdering, lalu diangkat oleh Bijaksana.

"OK, naik saja, saya kembali sama bossku dari Jakarta" tukasnya di pesawat telpon.

Gak lama pintu yang ada di belakang tempat dudukku terbuka. Saya tidak melihat, tau-tau kedengar nada..

"Ooh.. Kelak saja dah, saya di bawah dahulu.." kedengar suara orang gadis dengan suara terperanjat.

"Ee.. Rara, masuk tidak lama, ini perkenalkan bossku baru tiba dari Jakarta" panggil Berbudi.

"E.. E.., tidak usahlah, kelak kembali saja, minumanku belum habis di bawah.." suara ragu lagi terdengar.

"Ayolah.. Sesaat saja, kelak saya panggil waiter suruh membawa minuman kamu, atau membuat baru-baru ini" paksakan Bijaksana.

Saya tidak melihat, hatiku udah menjelaskan kalau ia yaitu gadis yang tinggi hati barusan serta saya harus pasang trik. Dengan mau tak mau serta perlahan-lahan ia mendekati meja Bijaksana.

"Rara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta pula, namun kerap ada di Bali" Berbudi mengenalkan kami.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan cakepg ditekuk habis tanpa senyuman. Saya memandang matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala sampai ujung kakinya, kutelanjangi ia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku serta kutatap matanya dengan tajam. Dilihat dari cahaya matanya seolah ia pada sebuah jebakan ketakutan sendiri. Tanganku masih tetap ada pada paha, tidak kujulurkan buat menyongsong ajakan menjabat tangan Rara, lalu saya melihatkan penglihatanku di Bijak sekalian bercakap..

"Jadi esok lu jemput gua ke hotel atau mungkin lebih dekat kalaupun gua ke kantor lu saja jam 10-an, gua telah telpon mereka untuk percakapan esok jam 11 di kantornya".

Bijak pada kondisi terbengong bengong melihatku tanpa nada, penglihatannya dipindahkan ke Rara seperti menanyakan suatu yang benar-benar membahayakan. Sekejap Rara lari keluar kantor Bijak.

"Heh, ada apakah ini.., tidak santun lu sama cewek" sergah Berbudi.

Saya beritahukan insiden di bar barusan, serta Berbudi memberikan komentar..

"Rasain, kesempatan ini terkena batunya ia, jelas ia malu sama gua.. Ia kembali ngejar gua nih, gua tak ingin. Sepanjang inilah benar-benar berlaga jual mahal sama semuanya cowok di sini. Ia seorang style dan peragawati Jakarta yang baru ingin ada di atas" Berbudi menceritakan.

Pada akhirnya sehabis usai soalku dengan Berbudi, saya kembali turun ke bawah selesai ambil kunci 626 di mejanya. Lantas saya balik ke bar serta pesan gelas ke-3 , kelihatan Rara masih duduk di ujung sembari memutar duduknya demikian lihat saya duduk di sana. Saya kembali membeli satu Margarita serta saya hampiri ia.

"Rara, untuk gelas ke-2  ini, jika kamu pengen siram ke lantai, agar saya yang siram untuk kamu, namun jika kamu ingin minum, silahkan kita bersahabat sejak mulai ini serta maafkan saya" saya berujar.

CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA

Ia lihat mataku, kuberikan senyum lebar serta manis sekalian mengusung bahuku untuk dirinya. Perlahan-lahan tetapi pastilah, ia tersenyum dan ambil gelas dari tanganku dan disentuhkan pada gelasku untuk toast. Kami minum bersama sama. Saya mendekati telinganya lalu berbisik..

"Maafkan saya ya barusan di.."

"Maafkan saya pula, namun kamu jahat buat malu saya did epan Bijaksana" protesnya.

"Kamu pula membuat malu saya di muka banyak karyawan Bijak, hayoo.. Kritis mana"

Ia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di pundaknya. Dengan sedikit pergerakan menarik, kepalanya merapat, dan saya kecup pipinya kiri kanan.

"Ketimbang sama malu, lebih bagus kita keluar dari sini, antara saya makan, masalahnya saya alergi. Kalaupun malu, perut langsung keroncongan.." gurauku.

"Huuh, pakai argumen saja, ngomong saja pengen bawa saya keluar sini" jawabannya merayu.

Kami duduk di restaurant di muka S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sembari mengobrol ngalor ngidul. Tuntas makan, dua gelas Cointreau ganda serta tiga gelas Margarita kami tenggak kembali hingga kusaksikan jam udah memberikan jam 1:30 pagi.

Rara, asal Jawa tengah, besar di Jakarta, berusia 23, anyar tuntas kuliah jalur ekonomi, saat ini sedang melintasi profesi dibidang modelling serta dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang langsing.

"Rara, kamu tinggal di mana? Esok saya ada pertemuan, jadi mesti istirahat" berniat saya tidak menjajakan buat mengantarkan ia, kendati saya ada kendaraan yang saya membawa sendiri.

"Saya di Sanur.." jawabannya. Wow, lumayan jauh juga. 

Pada kondisi normal, saya tidak pernah melepaskan seseorang wanita untuk pulang sendiri apa lagi malam/pagi hari berikut ini, tetapi ketika itu saya masih ingin perlihatkan keacuhanku.

"Kamu dapat pulang sendiri gak, karena hotelku dekat di sini"

"OK, gak apa, banyak mobil sewa kok" jawabannya rada jengkel.

"Benar nih, atau saya antara saja ya" kataku, berniat buka front.

Barangkali ia sudah kepalang gengsi sampai menjawab..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Bali kan  lebih aman ketimbang Jakarta, bila saya didiamkan pulang sendiri di Jakarta, saya tidak dapat ingin mengenal kamu kembali" jawabannya politis.

"OK dech, berhati-hati ya" saya dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri serta kanannya sekalian kupegang belakang telinganya, selanjutnya kudaratkan kecupan mudah di bibirnya.

Automatis ia lantas membalasnya kecupan bibir itu. 

"Esok jam 10 kita berjumpa di sini kembali ya" bisikku di telinganya sembari kuhembuskan napas hangat ke lubang telinganya. Dengan sedikit mengulet, ia menjawab..

"Setuju" tukasnya oke. Selanjutnya kami pulang berbeda arah. Saya balik ke hotel sembari mengandaikan yang hendak terjadi besok malam.

Seusai sepanjang hari cukup letih mengelola tugas dengan Berbudi, saya kembali pada hotel jam 4 sore. Masih lumayan waktu untuk enjoy berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage yaitu bangunan tua yang belum diperbaiki sekarang ini, sekarang sebuah cottage yang udah beralih menjadi 2 kamar hotel, dan dahulu masih berbentuk satu kamar sama ukuran luas, hingga sangatlah nyaman tinggal dari sana. Salah orang presiden Amerika pernah tinggal di satu diantara suite di situ dengan kaca kebal peluru. Satu diantaranya bekas Presiden Indonesia lantas memiliki cottage spesial yang katanya tak pernah dikontrakkan di tamu lain.

Saya masih menyempatkan tidur lebih kurang 3 jam dan saat pukul 10:15 malam saya datang di S serta Rara telah duduk di bar. Terlihat minumannya anyar menyusut sedikit, tandanya jika ia pun baru ada. Malam hari ini ia nampak lebih elok dan anggun dibandingkan tempo hari, kenakan rok tipis terusan warna hitam lumayan span dengan belahan disamping kiri sampai tengah pahanya, potongan dan bahan roknya demikian rupa maka melekat ketat di badannya. Leher berwujud V lebar yang cukup rendah, kelihatan terang beberapa buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, perlihatkan wujud lehernya yang level.

CERITA SEKS KENANGANKU BERTUGAS LUAR KOTA

"Sorry, saya telat ya.. Cukup penat sepanjang hari dengan Bijak mengurusin pekerjaan, jadi saya ketiduran, kamu udah lama?" tanyaku basa basi. Saya kecup pipi kiri kanannya.

"Gak pun, cuman anyar 3 jam, barusan sempat bantuin bersihkan meja di sini", jawabannya dengan ria.

Saya tahu ia cuma merayu.

"Wah, rugi dech sang Bijaksana kalaupun tamunya semuanya kaya kamu" jawabku.

"Memang mengapa? Kebalik kembali, bila tamu banyak yang kaya saya, bakalan banyak cowok yang masuk kesini tahu.." ujarnya PD. Benar-benar di hari Jumat itu, udah rada banyak tamu yang tiba dan banyak juga yang melihat ke Rara.

"Tamu kaya kamu merugikan donk, periode 3 jam cuman minum 1 teguk, tuch gelasnya masih penuh he he he" ujarku.

"Aah.. Kamu dapat saja, awas ya saya membalas kamu kelak" jawabannya sekalian tangannya coba mencubit hidungku.

Saya tangkap tangannya, lalu saya cium punggung tangannya, bibirku mencari jemari tengahnya, sampai di ujung jemari, saya membuka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sekalian saya hirup pelan-pelan. Rara menarik napas panjang terkaget.

"Awas kamu ya, tak boleh membikin saya horny di sini", katanya sembari tarik tangannya yang basah terkena liurku.

"Pengen temani saya makan tidak?, atau kamu nantikan di sini, saya makan dahulu" saya memikat ia.

"Kamu dapat serius gak sich, waktu saya ditinggalkan di sini, kan kita janjian ini malam, jika saya ditinggalkan selalu ada cowok lain menarikku bagaimana" sembari merajuk ia memberi komentar.

"Memikat itu hak mereka, ingin atau nggaknya bergantung kamu, disamping itu, bagus donk ada yang menarik kamu, itu berarti cewekku laris, saya tidak salah tentukan dan itu bukan jelas kembali lantaran ini malam minggu Non, 10 menit saya tinggal kamu, 10 cowok akan mengerubung di sini"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Untung telah sadar kamu, yok kita makan, saya pula lapar nih" tukasnya sembari menggamit lenganku keluar S.

Kami tuju warung Made, minum dan makan hingga jam 12 malam. Saya telah cukup pusing biasanya minum.

"Kita lanjutkan mengobrol sembari minum di hotelku ya" uajrku pada akhirnya.

Langsung saya bayar bon tiada menanti jawaban dan saya dekap pundaknya sekalian jalan ke mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, ternyata Rara juga memahami jika itu yakni pengakuan, bukan pertanyaan.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama